Solok – Iriadi Dt Tumanggung dan Agus Syahdeman resmi mendaftar ke KPU Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sebagai calon bupati dan calon wakil bupati, Minggu, 6 September 2020.
Duet birokrasi dan politisi ini diusung tiga partai politik (Parpol). Masing-masing, PDIP, Hanura dan Demokrat. Mereka optimis lolos verifikasi dan bertarung di Pilkada 2020.
“Insyaallah, kita optimis bisa lolos dan menang dalam Pilkada 2020 ini. Banyak program strategis yang bakal kita tawarkan untuk membangun Kabupaten Solok,” kata calon bupati Iriadi.
Menurutnya, pengalamannya puluhan tahun di birokrasi Sumatera Selatan menjadi modal besar dalam menata roda pemerintahan. Selain membangun pemerintahan yang kuat dan bersih, salah satu perhatian utama bagi Iriadi yakni soal pertanian.
“Pembangunan sektor pertanian menjadi prioritas karena mayoritas masyarakat kabupaten Solok menggantungkan hidupnya di sektor ini,” katanya.
Pasangan ini mengusung visi ‘Bersama Membangun Pertanian Modern dan Pariwisata Menuju Solok Maju, Sejahtera dan Religius’.
Calon wakil bupati Agus Syahdeman mengatakan, hadirnya Iriadi dalam kancah politik Solok bukan lagi soal mencari jabatan maupun kekayaan, namun untuk mengabdi ke kampung halaman.
“Beliau sudah berbuat banyak di kampung orang lain, memajukan daerah lain dan menimba banyak pengalaman, kini beliau ingin membangun kampung halaman, ini tentunya menjadi semangat buat kami,” katanya.
Ketua DPC Hanura Kabupaten Solok, Firmansyah mengatakan, kombinasi birokrat dan politisi menjadi salah satu alasan Hanura untuk mengusung Iriadi dan Agus Syahdeman.
“Kami yakin, masyarakat juga akan berpandangan sama dengan kami dan kita berharap dukungan luas dari masyarakat untuk pasangan Iriadi dan Agus Syahdeman,” papar mantan anggota DPRD Kabupaten Solok itu.
Hal senada dikatakan ketua DPC PDI-P Kabupaten Solok, Zamroni, melihat struktur APBD Kabupaten Solok yang sangat rendah dan belum pro rakyat, membutuhkan sentuhan dari birokrat yang berpengalaman.
“Apalagi, relasi beliau di pusat juga cukup kuat, untuk membangun kabupaten Solok yang seluas ini, butuh dana yang tidak sedikit dan perlu sosok yang bisa membangun relasi ke tingkat pusat, dan itu ada di sosok Iriadi, dan kita kombinasikan dengan politisi yang bisa membangun komunikasi antar lini dan lembaga,” tuturnya. []