Sebuah media Australia The Sidney Morning Herald (SMH) menyebut Indonesia kalah dalam peperangan menghadapi Covid-19.
Dalam artikel yang ditulis oleh James Massola dengan judul The world’s Next Coronavirus Hotspot is Emerging Next Door, SMH menyebutkan dalam delapan dari 10 hari, di Indonesia ditemukan lebih dari 1000 kasus baru.
James mengatakan yang memprihatinkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.
Mengutip situs Worldmeter, James menyebut tingkat pengujian di Indonesia kalah dari Rusia yang berada di peringkat ke-18 dunia melakukan 107.445 tes per 1 juta orang.
Amerika Serikat berada di urutan ke-27, dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brasil berada di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per juta dan India berada di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per satu juta orang.
“Indonesia berada di peringkat 163, hanya melakukan 2.193 tes per satu juta orang,” kata James dalam artikelnya, Jumat (19/06/2020).
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah tidak mau ambil pusing dengan pemberitaan media Australia tersebut.
“Silahkan mau ngomong apa saja,” kata Yuri yang dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (24/06/2020).
Yuri menyatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan penambahan pemeriksaan spesimen. Saat ini 139 laboratorium yang telah beroperasi melakukan pemeriksaan spesimen.
Ia menyebutkan pemeriksaan bisa mencapai 20 ribu per hari dan hal itu sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo. (*)