Profesor Almakin, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN0 Sunan Kalijaga, menyampaikan pentingnya peran pemerintah dalam hal ini Kementrian agama untuk membangun kesadaran moderasi beragama dengan menanamkan sejak dini yaitu melalui kurikulum keagamaan dalam bentuk pendidikan multi kultural.
gagasan tersebut disampaikan oleh Prof. Almakin dalam sebuah diskusi virtual bersama Lembaga Kajian Dialektika dengan tema ‘Moderasi Beragama dan Keberagaman Kita’ pada Selasa (12/05/2020).
Dalam closing statemennya, Muhammad Khutub, selaku host pada acara tersebut mensarikan bahwa hasil diskusi adalah dengan munculnya inisiasi kurikulum keagamaan melalui pendidikan multi kultural. “Salah satu yang dapat kita simpulkan dari hasil diskusi moderasi beragama hari ini adalah inisiasi kurikulum keagamaan melalui pendidikan multikultural, di mana setiap peserta didik diberi chellenge untuk berinteraksi dan bergaul sesering mungkin dengan peserta didik lain yang berbeda agama”. Kata Muhammad Khutub, Direktur Lembaga Dialektika. ⠀
Moderasi beragama adalah sebuah proses jalan tengah yang tidak memihak ekstrim kanan atau kiri. Tegaknya moderasi beragama ini perlu dikawal bersama, baik oleh orang perorang maupun lembaga. karennaya sudah menjadi tanggungjawab bersama membangun kesadaran masyarakat tentang kehidupan yang penuh toleran, dan masyarakatnya bahagia.
Prof. Almakin juga menyinggung soal adanya polarisasi kehidupan masyarakat akibat praktik politik identitas. ia sangat menyayangkan perilaku para politisi yang justru malah memperkeruh dan membuat isu-isu yang mengarah kepada kebencian sesama.
“Saya pikir saat setiap ada Pemilu dan Pemilukada masyarakat selalu terbelah, akibat kepentingan kampanye para politisi yang terkadang sampai membawa ke isu-isu sara, dan membangun kebencian sesama masyarakat, membentuk polarisasi yang efekenya bisa snagat lama untuk dipulihkan” Kata Almakin.
Karennaya Prof Almakin berharap para elit politik tidak lagi mempraktekkan cara-cara politik yang justru memecah belah persatuan bangsa, justru sebaliknya harus memberikan teladan, membangun persatuan, dengan berkampanye yang positif, inspiratif, dan produktif. “Praktik-praktik politik identitas dalam politik sepertinya harus segera dihentikan”. Tegas Almakin dalam paparannya.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀