Pengunjung Objek Wisata di Padang Panjang Menurun Selama Pandemi

  • Bagikan

Pandemi covid-19 diakui berdampak pada berbagai sektor termasuk sektor pariwisata.Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Sumbar karena pariwisata merupakan penyumbang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terbesar.

Salah satu sektor pariwisata yang terkena dampak covid-19 adalah objek wisata di Padang Panjang. Objek wisata di Kota Padang Panjang yang dikenal juga dengan Serambi Mekah, mengalami penurunan pengunjung lebih dari 50% dibandingkan sebelum pandemi.

Hal ini bisa dilihat pada jumlah pengunjung objek wisata Minang Fantasi (Mifan), Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) serta objek wisata Lubuk Mata Kucing.

Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang Maiharman menyebut dalam masa new normal, sebelum membuka objek wisata yang ada, pertama sekali yang dilakukan Pemko Padang Panjang dan pihak terkait adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap objek wisata yang ada, dan kemudian baru ditetapkan sebagai objek wisata yang sudah layak untuk dikunjungi wisatawan.

Diakui oleh Maiharman, untuk jumlah wisatawan di Mifan belum dibatasi karena menurut laporan dari pengelola objek wisata jumlah pengunjung sampai saat ini masih sangat minim.

“Jumlah pengunjung di saat pandemi seperti sekarang masih sangat minim. Disampaikan pengelola, biasanya jumlah pengunjung diangka 1000 orang per hari, kalau untuk sekarang 500 orang pengunjung saja susah,” kata Maiharman.

“Jumlah pengunjung di saat pandemi seperti sekarang masih sangat minim. Disampaikan pengelola, biasanya jumlah pengunjung diangka 1000 orang per hari, kalau untuk sekarang 500 orang pengunjung saja susah,” kata Maiharman.

Terkait pelaksanaan protokol kesehatan di objek wisata, dikatakan Maiharman, dipastikan di setiap objek wisata diberlakukan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, pakai masker dan jaga jarak serta melengkapi fasilitas objek wisata dengan alat pencuci tangan.

Selain objek wisata Mifan yang terkena dampak terjadinya penurunan jumlah pengunjung, objek wisata PDIKM juga mengalami hal yang serupa. Objek wisata yang menyimpan dokumentasi dan informasi Minangkabau ini, terjadi penurunan pengunjung yang signifikan.

“Dari semula dalam sehari ada sekitar 200 orang pengunjung, saat pandemi seperti sekarang, mencari 20 orang pengunjung dalam sehari saja susah,” ucap Maiharman.

Sama dengan objek wisata Mifan, pada PDIKM juga diberlakukan protokol kesehatan pada setiap pengunjung dan pengelola.

Warga masyarakat yang ingin berwisata diharapkan untuk selalu disiplin dengan protokol kesehatan. “Agar penularan Covid-19 yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita dapat kita putus mata rantainya dengan segera,” tutup Kadis Maiharman.

 

 

 

 

  • Bagikan