Sesuaikan Misi Sebagai Kota Tujuan Wisata, Desa Tungsel di Pariaman Akan Bangun Taman Bernuansa Timur Tengah

  • Bagikan

Kota Pariaman — Desa Tungkal Selatan (Tungsel), Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman berencana akan membangun taman bernuansa timur tengah. Setelah viral dengan wahana agro wisata sepeda gantung, flying fox dan balon udara, taman bernuansa timur tengah akan di tambahkan di lokasi wisata tersebut.

“Pembangunan taman ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung dan menjadi spot baru dikawasan wahana agro wisata Tungsel ini “, ujar Kepala Desa Tungkal Selatan, Rahayadi Ningrat, Rabu (02/09/2020).

“Keberadaan taman berkonsep timur tengah ini menyesuaikan dengan visi dan misi Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata, perdagangan, jasa yang religius dan berbudaya “, imbuhnya.

Rahayadi mengungkapkan, pembangunan taman ini menunggu pengerjaan jalan paving blok warna-warni oleh Pemko Pariaman sepanjang 100 meter, setelah itu baru kita mulai dengan bangun taman ini.

“Pembangunan taman ini diperkirakan menghabiskan dana lebih kurang Rp 60 juta yang dianggarkan dari dana desa “, tuturnya.

Rahayadi menuturkan, ide tersebut muncul setelah ia melihat spot wisata yang sedang viral baru-baru ini yakni Kampuang Korea-Japang di Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Akan tetapi jauh berbeda dengan yang di Harau Kabupaten Lima Puluh Kota itu, meskipun taman kita berkonsep timur tengah tapi tidak menghilangkan kearifan lokalnya seperti petani yang membajak sawah dengan kabau padati serta suguhan kuliner tradional khas Kota Pariaman.

“Bagi pengunjung yang akan mencoba wahana kabau padati ini akan dikenakan tarif sebesar Rp 5000 “, kata dia.

Disamping itu, ada juga kerajinan UKM seperti sulaman dan rajutan sebagai ole-ole yang bisa dibawa pulang “, sambungnya lagi.

Rahayadi juga menambahkan, dalam waktu dekat Pemerintah Desa Tungsel akan mengadakan pelatihan sulaman peniti bagi anak-anak SMA/SMK melalui dana desa.

Diharapkan seiring rencana pembangunan taman ini, nantinya Desa Tungkal Selatan sudah bisa memproduksi kerajinan sulaman dan rajutan sendiri agar dapat dipasarkan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat “, tutupnya mengakhiri.

  • Bagikan